Bunga& ember alumunium punya Diana

Langit-langit kelabu menembus kegelapan, tanah tandus bergembiralah karena hari ini hujan akan turun. Tumbuhan liar, peliharaan bergemalah teriak sekuatnya agar nanti hujannya sedikit hangat, menciptakan sahdu buat malam nanti.

Hujan, hujan gerimis kecil, lucu. Membelai lembut nada-nada nyaring ember alumunium yang dibeli di pasar malam bulan lalu, saat Diana selalu ada, saat bersahaja serta membicarakan hal yang tak perlu, atau bahkan tentang bunga mawar, kenapa bisa jadi warna-warni kalau dikawin silang.

"Lalu, kalau mawar dikawin silang sama bunga sedap malam bisa nggak?"

"Ah, ini halusinasi kamu saja, Diana. Diana, aneh kamu ini." Aku menghela nafas, "Heuaaaah."

Dia aneh, tapi bikin mikir seribu bahkan ratusan dasawarsa buat bikin lupa sama soal embel alumunium itu, yang katanya ajaib, bisa bikin hubungan kita kuat, bawa air setengah kulah, dan nggak bisa karat kayak alumunium. Tapi salah. Sayang, alumunium berisik kayak pikiran kita. Terus kita saling pisah untuk tidak kenal satu sama lain buat sementara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gak tau males, Nulis Apa ahahah

Pemahaman Isu Iklim dan Peralihan ke Transportasi Umum: Modernisasi Terstruktural terhadap Masa Transisi Berkepanjangan dalam Ketergantungan Penggunaan Kendaraan Listrik

Pertama